Titi adalah
- Titi Esti
- Bandung, Jawa Barat, Indonesia
- istri, ibu dari 5 anak, full time worker, menghibur diri dengan berkreasi dan berpuisi
Selasa, 31 Desember 2013
[BeraniCerita #42] : Aldo
Senja belumlah sempurna, tapi suasana taman sudah terlihat temaram. Mungkin malah dianggap menyeramkan.Kerindangan pepohonan menghalangi matahari sore menyinari rerumputan.
Aldo bergegas masuk taman. Langkahnya pasti menuju sudut utara. Tempat favoritnya. Dia meminta Asti menunggunya di sana. Dua jam lalu. Berbagai pikiran berkecamuk di benaknya. Jangan - jangan Asti marah. Kalaupun marah akan dia terima. Ini gara-gara dia lupa membawa telepon genggamnya. Sejenak terlintas, bagaimana ya, marahnya gadis cantik seperti Asti ? Apakah dia akan tetap terlihat cantik ? Atau berubah menjadi seperti nenek lampir ? hiii...
Betapa leganya dia mendapati Asti masih di sana. Asti duduk membelakangi arah datangnya. Pasti Asti marah. Aldo segera mengambil tempat di belakang Asti. Sejenak diam mengatur nafasnya yang tersengal.
"Yang... maafkan Abang. Tadi ada kebakaran, jadi macet di mana-mana. dan hape Abang tertinggal di kubikel"
Aldo menunggu reaksi kekasihnya.
"Ayaang... iya.. Abang salah. Abang ceroboh ninggalin hape. Tapi... Abang pikir, daripada balik lagi dan akan lebih lama, jadi Abang maju terus. Nggak tahunya, tetap lama juga. Makasih ya.. kamu masih nungguin Abang di sini."
Aldo menurunkan intonasi dan kecepatan bicaranya.
"Udahan ya, marahnya. Udah mulai gelap nih... jadi serem. Hiii... kata orang, di taman ini ada hantu noni Belanda. yuk kita pergi dari sini yuuk... kita ke resto kesukaanmu aja"
Aldo masih bersabar ketika Asti tidak juga meresponnya. Ia memaklumi kekesalan Asti selama dua jam menunggu.
"Yang... Eh, cat rambut kamu baru ya... blonde begini lebih cocok dengan kulitmu. Ayang kelihatan lebih cantik"
Aldo mengulurkan tangannya membelai rambut Asti. Tiba-tiba bulu kuduknya berdiri, kulitnya merinding, dan jantungnya berdegup lebih kencang.
"Yang... err... punggungmu kok ......bo...long...
Aldo terjatuh dari bangku. Pingsan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
huwaahhh...ci ayang Asti ternyataaa *ikutan pingsan*
BalasHapushuwaaa... ada Mak Min datang di mari *pingsan*
Hapusdaaaaan, saya pun ikutan jantungan baca akhir cerita ini. Hiiii, takut!
BalasHapusAh masaaaa.... jadi malu . Cerita Mbak Alaika jauh lebih kereeen
Hapus