Titi adalah

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
istri, ibu dari 5 anak, full time worker, menghibur diri dengan berkreasi dan berpuisi

Sabtu, 01 Februari 2014

Surat Kepada Pak Wali

Assalamu'alaikum Pak...
Tentunya Bapak sibuk dan belum tentu sempat membaca surat ini. Ya nggak papa deh, saya maklum kok. Saya hanya mengeluarkan unek-unek dalam hati. Surat ini saya kirimkan, sebagai tanda cinta saya pada Bapak dan kota kita.

Pertama-tama saya sangat bangga dan bahagia, dulu, ya dulu sebelum Bapak menduduki jabatan seperti sekarang ini, saya diam diam termasuk yang menyebarkan stiker Bapak dari gang ke gang. Terus juga menempel poster poster Bapak di tiang listrik. (Enggak di pohon lho...Etapi pas bersih bersihnya saya enggak ikut.)
Saya juga sesekali ngetwit menyatakan dukungan. Saya pun ikut menyebarkan harapan akan kota kita yang lebih baik -insya Allah- bila dipimpin oleh walkot dan wawalkot seperti Bapak dan pasangan.
Alhamdulillah, lewat seratus hari ini, kelihatan banget perubahannya. Andai tanpa di blow up media-pun.
Saya lihat gorong-gorong sudah mulai diperbaiki. Sampah sudah bukan masalah. Trotoar diperindah. Jalur sepeda dipertegas. Taman-taman ditata dengan tema. Jalan-jalan protokol bebas pedagang kaki lima. Oh iya.. sudah muncul beberapa pot besar di pinggir jalan dengan cat hampir seragam, satu dua berlogo perusahaan, ada yang berlogo RT-RW, apakah itu instruksi Bapak juga? Jempol ! Siip dah pokoknya...
Terimakasih untuk itu semua.

Saya mengerti bila Bapak memulai dari yang paling sedikit konfrontasinya.
Saya juga tidak menuntut untuk cepat-cepat berubah, kok. Mengurus orang serumah aja susah, apalagi mengurus orang sekota.
Tapi boleh dooong.... saya titip harapan. Iya... cuma harapan ...
Rasa-rasanya saya pengen lihat status Bapak, atau twit atau IG atau apalah ... suati saat nanti di masa lima tahun jabatan Bapak ini, bahwa untuk mengurus urusan administrasi di kota kita ini free... alias gratis. Atau kalaupun ada biaya tolong dipublikasikan berapa biayanya sesuai perda dan dipasang besar-besar di setiap pos layanan.
Misalnya saya mau ngurus perpanjangan KTP, SOP-nya berapa hari dan berapa duit yang harus ditransfer ke kas daerah (jangan dititipin petugas ya Pak...)
Kemudian saya mau balik nama PBB, berapa duit dan berapa lama saya musti nunggu prosesnya.
Misal saya mau ngurus surat domisili perusahaan dan ijin usaha , berapa biayanya dan berapa lama jangka waktunya.
Misalnya saya mau ngurus ijin mendirikan bangunan, berapa duitnya dan berapa lama ngurusnya.

Dan satu lagi harapan saya sebagai warga kota, pengennya siiih... ada tempat menelpon atau sms gitu deh... untuk memberikan penghargaan atas pelayanan yang baik ataupun pengaduan atas penyimpangan-penyimpangan.
Nomor itu dipublikasikan luas, lewat spanduk-spanduk, koran, dan dipasang di setiap kantor pelayanan. gak cuma sebuah kotak reklame kecil, disangga  tiang tinggi di belakang kantor Bapak. Yah...kalau lewatnya buru-buru, gak kelihatan deh.

Oke deh Pak, segini dulu suratnya ya... tahun depan mungkin saya kirim surat lagi. Insya Allah.
Wassalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar