"Nah, anak-anak, demikianlah pelajaran hari ini. Suci, Lila, kalian tidak boleh sikut- sikutan begitu. Nanti setiap kalian akan mempraktekkan pelajaran ini. Hanya soal waktu saja. Sekarang kalian boleh pulang. Jangan lupa ya, bantu ibu kalian menyiapkan buka puasa." Ustazah menutup pengajian ba'da ashar.
Anak- anak perempuan usia tanggung itupun berlarian meninggalkan teras mushola. Kecuali Rodiah. Dia berjalan perlahan.
Sesuatu terasa merayap di sela - sela kakinya. Ini bukan ngompol.
"Rodiah, tunggu!" Panggilan Ustazah menghentikan langkahnya.
"Sarungmu bernoda, darahkah?"
Rodiah mengangguk lemah.
Usianya 14 kini. Semua teman sekelasnya sudah menjadi perempuan dewasa. Tinggal dia saja yang belum. Dia memang menunggu saat-saat itu. Tapi sungguh, kalau boleh meminta, itu tidak datang di hari pertama Ramadhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar