Titi adalah

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
istri, ibu dari 5 anak, full time worker, menghibur diri dengan berkreasi dan berpuisi

Minggu, 02 Februari 2014

Kepada Bapak dan Ibu

Assalamu'alaikum Bapak, assalamu'alaikum Ibu,

Apa kabar, Pak, Bu ?
Terbentang jarak antara kita, oleh ruang dan waktu... meski rinduku kini tak pernah mendatangkan pertemuan, dan hanya berujung di hamparan sujudan, anakmu ini tak akan pernah bosan.
Bagiku, Bapak dan Ibu selalu ada. Selalu hidup mendampingi kami, anak anakmu.
Bahkan setiap aku pulang ke rumah kita dulu, dan tidak menemui Bapak tengah di ruang tamu, atau tidak melihat ibu di daput, kupikir Bapak dan Ibu hanya sedang beristirahat di dalam kamar. Sejenak membaringkan jasad tua dan sudah sakit-sakitan.

Pak, Bu, kalaupun Bapak dan Ibu masih dapat melihat kami, mungkin Bapak dan Ibu juga enggak sepenuhnya bahagia.
Ketika kubilang sama Mas Mbarep, andai Bapak-Ibu masih ada, mungkin akan bangga melihat aku kini sudah mandiri. Eh, Mas Mbarep malah nyeletuk, ya mungkin akan sedih juga, melihat Mas Mbarep belum juga punya tempat tinggal dan kerjaan tetap di usianya yang ke 42. Hhhh..... langsung aku buyar lamunanku. Berhenti berandai-andai.

Pak, Bu, bagaimana keadaanmu di sana ? Semoga Allah lapangkan kediamanmu hingga hari pembalasan. Ingin rasanya, menjadi anak baik seperti yang Bapak dan Ibu ajarkan, menjadi anak salehah yang mendatangkan pahala amal jariyah, ternyata nggak mudah ya...
Semakin terkenang akan segala pengorbanan Bapak dan Ibu ketika sekarang aku mempunyai anak-anak yang menjelang dewasa. Sungguh, mendidik mereka memerlukan segala yang disebut ekstra. Perhatian, kesabaran, tenaga, kepandaian, dan tentu saja keuangan :)
Tak terbayangkan dulu Bapak dan Ibu membimbing kami bertujuh.
Namun demikian, Bapak dan Ibu jangan pernah mengkhawatirkan kami di sini, dengan didikanmu dulu, kami kini tumbuh menjadi orang-orang yang cukup bertanggung jawab. Kami sadar betul, bahwa hidup ini bukan untuk bermain-main. Hidup ini adalah perjuangan untuk menunda kesenangan. Kami mencoba menikmati semua prosesnya.
Harapan kami hanya satu, kelak kita dapat berkumpul kembali di tempat abadi, Bapak dan ibu dapat melihat anak-cucu-menantu dan cicit-cicit , semua berkumpul dan berbahagia karena selalu di jalan-Nya. Insya Allah. amiiiin.

Sekian dulu ya Pak, Bu, lain kali disambung lagi. Semoga Bapak dan ibu sejahtera selalu.

Wassalam,
Dari anakmu yang merindu tanpa bosan-
Meski harus berakhir di hamparan sujudan.

2 komentar: