Titi adalah

Foto saya
Bandung, Jawa Barat, Indonesia
istri, ibu dari 5 anak, full time worker, menghibur diri dengan berkreasi dan berpuisi

Senin, 10 Februari 2014

Yth. Pak Haris, Guru Agamaku

Assalamu'alaikum, Pak !
Bagaimana kabar Bapak saat ini?
Tentunya Bapak sudah lama pensiun dari mengajar, tapi saya yakin Bapak tidak pernah pensiun dari menebar hikmah dan kebajikan.
Sosok Bapak sangat menginspirasi kami, para anak didikmu.
Kami mengenal Bapak sebagai guru yang tidak pernah marah. Okelah, mungkin ini berlebihan. Akan lebih tepat jika saya mengatakan Bapak adalah salah satu guru yang jarang marah.
Kalaupun marah, bapak hanya tersenyum lebar dan berkata, silakan saja kalau tidak malu, berbuatlah sesukamu. Atau Bapak cukup mengatakan ada dua malaikat -Rakib dan Atid- yang siap mencatat amal-amalmu. Kamipun tersadar, bahwa kelakuan kami saat itu, tidak berkenan di matamu.

Pak, kami juga mengenal Bapak sebagai guru yang disiplin. Tidak pernah datang lebih cepat atau keluar kelas tidak tepat waktu.
Kami masih ingat, saat ibu guru bahasa Inggris menerjang jadwal pelajaran Bapak, dengan santai Bapak masuk kelas dan mengucapkan salam seperti biasa. Kami terkejut, pun ibu guru. Kemudian Bapak seolah-olah terkejut dan berkata : "Oh, belum selesai ya.. belajarnya". Wah, itu adalah tindakan yang sangat saya kagumi.

Ada satu hal lagi yang sangat berkesan buat saya. Bapak selalu meminta kami menilai ulangan kami sendiri. Bapak bacakan soal, kemudian Bapak beri waktu kami menjawab. Setelah waktu menjawab habis, Bapak akan membacakan jawaban. Dan kami diminta mencoret jawaban kami yang salah, atau men-cekhlist bila jawaban kami benar. Dan Bapak selalu percaya.! Ketika Bapak menangkap basah anak-anak yang mencontek, saat itu Bapak tidak marah. Bapak hanya mengingatkan, bahwa nilai ulangan hasil mencontek itu haram hukumnya. Bila kita lulus dengan nilai hasil contekan berarti ada unsur haram dalam ijazah kita. Dan bila kita cari pekerjaan dengan ijazah tersebut, niscaya seumur-umur penghasilan kami akan mengandung unsur haram. Astaghfirullah.
Nggak pakai menunggu dan berfikir lama, kamipun bertobat dari mencontek. -minimal di pelajaran Bapak-.
Kami bandel ya, Pak?
Tapi kami berterima kasih, Bapak sungguh menjadi warna tersendiri buat kami. Kamipun mencintai dan menghormati Bapak dengan cara kami.
Dimanapun Bapak kini berada, semoga taufik dan keberkahan selalu melingkupi.

Salam hormat dan cinta, muridmu
-titi-

1 komentar:

  1. Ulasannya sangat menarik. Senang sekali dapat berkunjung ke laman web yang satu ini. Ayo kita upgrade ilmu internet marketing, SEO dan berbagai macam optimasi sosial media pelejit omset. Langsung saja kunjungi laman web kami sboplaza.com ya. Ada kelas online nya juga lho. Terimakasih ^_^

    BalasHapus